Selama
ini engkau adalah penyemangatku, disaat aku terpental jauh, terpuruk dengan
kondisi dan belum dapat bangkit, engkau meramu jutaan motivasi dan memberi
solusi-solusi yang begitu besar pengaruhnya untukku dalam menatap hari kedepan.
Namun apa daya, aku pun saat ini hanya bisa berpikir sejauh ini belum dapat
mengambil keputusan yang besar. Ibu selama ini engkau sakit tapi selalu engkau
tutupi dengan mengingatkan anakmu ini dengan kalimat-kalimat petuah tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan menjaga pikiran-pikiran positif agar tidak
terlalu terbebani dengan kondisi.
Ingat
siklus 2013 yang lalu saat Biyung Wiji atau yang dikenal dengan nama Mbah Wiji (Nenek) berpulang ke rahmatullah, Tepatnya hari ini adalah hari ke 100 dimana
aku begitu terpukul dengan itu. Engkau memberiku suntikan semangat bahwa beliau
selalu membanggakanku bahkan sebelum beliau berpulang, saat itu aku sangat
ingat mengenai janji untuk mengajaknya ikut acara wisudaku namun sayangnya itu
semua tidak tercapai sebelum waktunya, dan aku pun jatuh sakit. Ibu aku begitu
banyak janji namun tak banyak yang dapat aku tepati. Aku tak mau motivatorku
pergi lagi, aku mau ibu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, yang selalu
melindungi umatnya dan memberikan kesembuhan. Allahumma robbannasi azhibil ba’sa isfiha anta syaafi la syifaa illa
syifauka syifaan la yugodiru sakoman wa la alaman, Amin ya rabbal alamin.
0 komentar:
Posting Komentar